Zonamalang.com – SOS Children’s Villages menegaskan kembali komitmennya mendampingi anak-anak rentan melalui gelaran Run to Care, sebuah gerakan lari berbalut penggalangan dana yang konsisten diarahkan untuk pemenuhan pengasuhan, kesehatan, dan pendidikan anak.
Selama satu dekade terakhir, Run to Care berkembang dari sekadar ajang lari menjadi platform solidaritas. Esensinya tetap sama: mengajak publik menjadi #PejuangAnak lewat partisipasi, donasi, dan dukungan yang terukur.
Pada edisi 2023 silam digelar hybrid. Agenda lari Ultra Marathon 155 km Semarang–Yogyakarta berpadu dengan Run to Care Virtual kategori multiple run 50 km, 100 km, dan 150 km. Partisipasi meluas ratusan pelari offline dan virtual, ribuan donatur, serta kolaborasi korporasi–media hadir untuk tujuan yang satu: anak mendapat hak dasarnya secara layak.
Seluruh hasil penggalangan dana pada penyelenggaraan tersebut dialokasikan untuk 187 anak dalam pengasuhan serta 626 anak dari keluarga rentan dampingan SOS Children’s Villages di Semarang dan Yogyakarta. Fokusnya jelas: kontinuitas pengasuhan, akses layanan kesehatan, dan pendidikan berkualitas.
Di lintasan, pelari menempuh rute menantang; di belakang layar, para pengasuh dan relawan memastikan dampak program terjaga. Ekosistem ini dirancang agar dukungan publik “mendarat” pada layanan yang dibutuhkan anak dari kebutuhan harian hingga keberlanjutan sekolah.
Pesan yang diangkat melalui tema #LarikuUntukMimpinya sederhana namun kuat: siapa pun dapat memulai langkah kecil yang berarti bagi masa depan anak. Di sini, “lari” adalah metafora konsistensi; bukan hanya menempuh jarak, tetapi juga menjaga komitmen hingga garis akhir.
Data yang kerap disitir SOS Children’s Villages mempertegas urgensi pengasuhan keluarga. Mengacu temuan UNICEF, 85% anak yang mendapat dukungan pengasuhan keluarga menunjukkan capaian pendidikan lebih baik, indikator penting bagi kemandirian anak di masa depan.
Di titik akhir setiap etape, yang dirayakan bukan sekadar finisher, namun keberlanjutan program. Penguatan pengasuhan alternatif, pendampingan keluarga rentan, hingga akses kesehatan dan sekolah menjadi tolok ukur utama keberhasilan.
Run to Care juga menempatkan anak sebagai subjek, bukan objek bantuan. Lingkungan aman, ikatan pengasuhan yang hangat, serta kesempatan berkembang adalah tiga pilar yang terus diupayakan melalui donasi publik dan kemitraan jangka panjang.
Memasuki gelaran ke-11, narasi gerakan kian melebar. Rute bertambah, kota bertukar, namun mandatnya tetap: memastikan anak yang berisiko terpisah atau telah terpisah dari orang tua tidak kehilangan hak untuk bermimpi dan mendapat dukungan nyata untuk mewujudkannya.
Dari garis start hingga finish, Run to Care merangkum kerja kolektif: pelari, donatur, mitra, dan pengasuh berjalan dalam irama yang sama. Langkah kaki di jalan menjadi napas panjang bagi program pengasuhan yang berkelanjutan.
Pada akhirnya, esensi Run to Care bukan pada catatan waktu atau panjang rute, melainkan pada daya tahan komitmen. Sebab bagi seorang anak, keberanian bermimpi selalu membutuhkan satu hal paling penting: orang dewasa yang konsisten hadir di sisinya.
Run to Care 2025
Dilansir dari situs runtocare.com Run to Care kembali hadir setelah sukses menggelar Ultra Charity Marathon berbagai kota di Indonesia. Masih dalam semangat misi kebaikan #TogetherForChildren tepat pada perhelatan ke-11 di tahun ini, kami mengajak para #PejuangAnak menelusuri pesona Ibukota Jakarta sejauh 150 kilometer.
Lebih dari sekedar lari jarak jauh, Run to Care adalah gerakan untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap pemenuhan hak-hak dasar anak. Selama 10 tahun terakhir, SOS Children’s Villages bersama ratusan #PejuangAnak telah berlari untuk mendukung perlindungan, kesehatan, dan pendidikan demi masa depan anak-anak Indonesia yang lebih mandiri.
Misi kebaikan ini belum usai karena di balik segala kemegahan Kota Jakarta, ada sisi lain yang menyedihkan, karena masih banyak anak-anak yang mengalami keterpisahan dengan orang tua. Kita dapat memutus lingkaran siklus keterpisahan ini, agar setiap anak memiliki kesempatan yang sama dalam mewujudkan kehidupan yang lebih baik bagi generasi penerusnya.