KABUPATEN MALANG, Zonamalang.com — Sekretaris Daerah Kabupaten Malang, Dr. Ir. Budiar, memimpin pelaksanaan Subuh Keliling berjemaah bersama Forkopimda di Masjid Jami’ Al Hussain, Desa Ngadilangkung, Kecamatan Kepanjen, Jumat (31/10) pagi.
Sebelum sambutan, ia menyerahkan bantuan sosial secara simbolis. Tercatat 25 paket dari Baznas yang diserahkan kepada lima penerima perwakilan. Bank Jatim Cabang Kepanjen juga menyalurkan 10 paket bantuan, diserahkan simbolis kepada satu penerima.
Masjid Jami’ Al Hussain disebut sebagai masjid tertua di Ngadilangkung. Bangunan ini berdiri pada 1942 dengan nama Masjid Baiturohim. Pada 2001, atas kesepakatan bersama, namanya berganti menjadi Masjid Al Husen/Al Hussain.
Rangkaian acara dimulai usai salat Subuh berjemaah. Takmir masjid, H. Imam Ustadzi, memberikan sambutan pembuka. Ketua DMI Kabupaten Malang, KH. Imam Sibaweh, turut menyampaikan sambutan.
Sekda menyerahkan santunan meninggal dunia senilai Rp42 juta kepada perwakilan ahli waris almarhum Hariono, Ketua RT 01 RW 05 Dusun Tegaron, Desa Panggungrejo, Kepanjen.
Selain itu, diberikan simbolis iuran Jaminan Sosial Ketenagakerjaan bagi pekerja rentan, takmir masjid, dan pekerja informal yang direalisasikan PT Bagong Dekaka Makmur, sebagai tindak lanjut SE Bupati Malang Nomor 2638 Tahun 2025. Dua penerima menerima simbolis pada kesempatan tersebut.
Pemkab Malang juga menyalurkan hibah tempat ibadah untuk Masjid Jami’ Al Hussain senilai Rp20.000.000. Piagam penghargaan dari Bupati Malang diberikan kepada pengurus takmir dan remaja masjid atas suksesnya penyelenggaraan Subuh Keliling Forkopimda.
Dalam arahannya, Sekda Budiar menggarisbawahi agenda pembangunan nasional.
Ia menyinggung visi “Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045” yang dijalankan pemerintah pusat melalui delapan misi Asta Cita.
Ia menyebut pokok-pokok Asta Cita meliputi pengokohan Pancasila, demokrasi, dan HAM.
Pemantapan sistem pertahanan keamanan negara.
Kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, dan air.
Penguatan ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.
Di bidang ekonomi dan kesejahteraan, Sekda menekankan peningkatan lapangan kerja yang berkualitas.
Dorongan kewirausahaan dan pengembangan industri kreatif Kelanjutan pembangunan infrastruktur yang menopang pemerataan.
Penguatan sumber daya manusia menjadi sorotan lain.
Ia menyinggung sains dan teknologi, pendidikan, kesehatan, serta prestasi olahraga.
Kesetaraan gender dan penguatan peran perempuan, pemuda, serta penyandang disabilitas juga ditekankan.
Sekda menyebut hilirisasi dan industrialisasi sebagai strategi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.
Menurutnya, agenda ini berjalan beriring dengan pemerataan pembangunan dari desa.
Tujuannya mengurangi kemiskinan dan memperkuat basis ekonomi lokal.
Di ranah tata kelola, ia menekankan reformasi politik, hukum, dan birokrasi.
Pencegahan serta pemberantasan korupsi dan narkoba ditegaskan sebagai prioritas.
Selaras dengan itu, ia mendorong harmoni dengan lingkungan dan budaya, serta toleransi antarumat beragama.
“Fokus kita adalah penguatan SDM, pemerataan pembangunan dari bawah, dan tata kelola yang bersih. Semua butuh partisipasi masyarakat,” ujar Sekda singkat dalam penutup arahannya.
Kegiatan Subuh Keliling di Ngadilangkung ditutup dengan doa bersama.
Warga setempat menyambut baik penyaluran bantuan dan dukungan jaminan sosial bagi pekerja rentan.
Pengurus masjid menyatakan siap memanfaatkan hibah untuk pemeliharaan dan pelayanan jamaah.