Zonamalang.com — Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) FAKTA Republik Indonesia menyatakan dukungan atas terjaganya situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (sitkamtibmas) setelah gelaran MotoGP Mandalika 2025 di Pertamina Mandalika International Street Circuit, NTB.

Ketua LSM FAKTA RI, Muhanan, S.H., M.H., menilai penyelenggaraan ajang internasional tersebut berlangsung lancar, aman, dan sukses.

“MotoGP Mandalika tahun ini berlangsung dengan aman dan tertib. Antusiasme masyarakat luar biasa, dan dukungan semua pihak sangat terasa. Ini keberhasilan bersama yang patut diapresiasi,” ujar Muhanan di Praya, Minggu (19/10/2025).

Dampak Ekonomi: Penonton Naik, Perputaran Uang Stabil

Data penyelenggara mencatat jumlah penonton mencapai 140.324 orang.
Angka itu naik 15,73 persen dibanding 2024 (121.252) dan 2023 (103.000).

Perputaran uang selama tiga hari ditaksir stabil di kisaran Rp4,8 triliun.
Sektor pariwisata ikut terdorong dengan okupansi hotel Mandalika 100 persen, rata-rata Pulau Lombok 93 persen, dan Kota Mataram 90 persen.

Banyak wisatawan mencari penginapan hingga Praya, Gerung, dan Senggigi akibat keterbatasan kamar di sekitar sirkuit.

“Dampak ekonominya sangat terasa, terutama bagi pelaku UMKM dan sektor pariwisata lokal. Ini menunjukkan bahwa MotoGP bukan sekadar ajang olahraga, tapi juga mesin penggerak ekonomi daerah,” kata Muhanan.

Catatan Pasca-Event: Fasilitas, Lingkungan, dan Tiket

Meski mengapresiasi kelancaran acara, LSM FAKTA RI menyoroti sejumlah PR pasca-event yang berulang tiap tahun.

Pertama, fasilitas pendukung dinilai belum optimal.
Pengelolaan area parkir, jalur evakuasi, dan sarana publik di sekitar kawasan Mandalika perlu diperkuat.

Kedua, isu lingkungan.
Volume sampah dan limbah pasca-acara disebut belum tertangani maksimal.

Ketiga, dampak ekonomi yang belum merata.
Sebagian pelaku UMKM di luar kawasan inti Mandalika mengaku belum banyak tersentuh perputaran belanja penonton.

Keempat, distribusi tiket gratis bagi warga lingkar sirkuit.
Muhanan menyebut masih ada keluhan potensi penyalahgunaan oleh oknum.

“Kami mencatat beberapa keluhan masyarakat di lapangan, terutama soal pemerataan manfaat ekonomi dan transparansi distribusi tiket. Hal-hal seperti ini perlu dievaluasi agar tidak menimbulkan kecemburuan sosial di kemudian hari,” tegasnya.

Apresiasi untuk TNI–Polri: Kondusif Sebelum, Saat, dan Sesudah Lomba

Terlepas dari catatan evaluasi, LSM FAKTA RI memberikan apresiasi kepada aparat keamanan, khususnya TNI–Polri.

“Stabilitas keamanan yang tercipta tidak datang begitu saja. Ini hasil kerja keras dan koordinasi lintas sektor yang patut diapresiasi,” ucap Muhanan.

Ia menilai masyarakat NTB kian dewasa dalam mendukung ketertiban umum.
Tidak ditemukan gangguan berarti pasca-event, aktivitas warga kembali normal.

Momentum Sport Tourism NTB

Muhanan menilai keberhasilan MotoGP Mandalika 2025 menjadi momentum penguatan sport tourism di NTB.

“MotoGP bukan hanya tentang balapan. Ini tentang posisi NTB di mata dunia. Dengan pengelolaan yang baik, event seperti ini akan memperkuat citra NTB sebagai destinasi unggulan Indonesia,” ujarnya.

Ia mendorong pemerintah daerah memperluas manfaat jangka panjang lewat ekosistem ekonomi lokal yang berkelanjutan.
Fokusnya pada pemberdayaan UMKM, pelatihan tenaga kerja, serta peningkatan kapasitas pelaku wisata.

Menuju 2026: Komitmen Dukungan dan Pengawasan

Menjelang MotoGP Mandalika 2026, LSM FAKTA RI menegaskan komitmen untuk terus mendukung situasi kondusif sekaligus mendorong evaluasi menyeluruh.

“Kami siap bersinergi dengan pemerintah dan aparat keamanan dalam memastikan keamanan tetap terjaga, sembari memberi masukan konstruktif agar pelaksanaan event ke depan semakin baik dan bermanfaat bagi semua,” tutup Muhanan.

MotoGP Mandalika 2025 menegaskan posisi NTB sebagai ikon sport tourism Indonesia.
Dengan stabilitas yang terjaga, dukungan publik yang kuat, serta peran aktif masyarakat sipil, harapannya gelaran 2026 tak hanya sukses di lintasan, tetapi juga makin inklusif dari sisi sosial, ekonomi, dan lingkungan.