Zona Malang – Lapangan Desa Bayem, Kecamatan Kasembon, menjadi saksi semangat kepramukaan saat Wakil Bupati Malang, Dra. Hj. Lathifah Shohib, secara resmi membuka Giat Prestasi Pramuka Penegak (GITA TEGAK 4) Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Swasta Kabupaten Malang Tahun 2025, pada Jumat sore, 14 November 2025.

Acara ini dihadiri Camat beserta Forkopimcam Kasembon, Kepala Desa Bayem dan jajarannya, Ketua MKKS SMA Swasta Kabupaten Malang serta pengurus, panitia pelaksana, dan ratusan peserta pramuka penegak dari berbagai sekolah swasta di wilayah tersebut.

Dalam sambutan pembukaannya, Bu Nyai Lathifah menyampaikan rasa syukur atas kesempatan hadir dan menyaksikan antusiasme para peserta. Ia menekankan bahwa Pemkab Malang sangat mendukung kegiatan ini sebagai upaya membangun generasi muda yang berkarakter kuat, selaras dengan Prinsip Dasar Kepramukaan

“Kami bangga dengan inisiatif MKKS yang menyelenggarakan GITA TEGAK 4, semoga acara ini berjalan sukses dan menghasilkan prestasi yang mendorong kemajuan Gerakan Pramuka di daerah kita,” ujarnya, seraya menyambut hangat semua kontestan.

Lebih lanjut, wakil bupati menjelaskan esensi kepramukaan sebagai bentuk pendidikan nonformal yang menyenangkan, dilakukan di alam terbuka dengan pendekatan terstruktur dan praktis. Ia berpesan agar peserta memaksimalkan momentum ini untuk mengasah kemandirian, jiwa kepemimpinan, serta disiplin, sebagai persiapan menuju tingkatan Pandega.

“Pramuka bukan sekadar kegiatan, tapi proses membentuk warga negara yang bertanggung jawab, berguna bagi masyarakat, dan berkontribusi pada pembangunan nasional,” tambahnya.

GITA TEGAK 4 ini tak hanya kompetisi, tapi juga wadah pembentukan jati diri bangsa yang beradab. Bu Nyai Lathifah mengingatkan bahwa semua aktivitas pramuka bertujuan mencetak anak muda dengan nilai luhur, melalui metode yang disesuaikan dengan perkembangan masyarakat Indonesia. Di akhir, ia menitipkan pesan untuk menjaga semangat, sportivitas, kerukunan, dan kesehatan sepanjang lomba, agar seluruh rangkaian berakhir lancar tanpa hambatan.

Ia juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara Pramuka, sekolah swasta, dan pemerintah daerah untuk mengoptimalkan program pendidikan. “Sinergi ini akan memastikan manfaat luas bagi siswa sebagai penerus bangsa, serta masyarakat Kabupaten Malang secara keseluruhan,” pungkasnya, di tengah sorak semangat para peserta yang siap bertanding.

Sebagai fakta menarik, Gerakan Pramuka di Indonesia telah berdiri sejak 1961 melalui Keppres No. 238 Tahun 1961, dan hingga 2025, anggota aktifnya mencapai lebih dari 25 juta orang menurut data Kwartir Nasional, dengan Kabupaten Malang sebagai salah satu kontributor terbesar di Jawa Timur berkat program seperti GITA TEGAK yang telah digelar empat kali sejak 2022.

Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan prestasi, tapi juga menurunkan angka kenakalan remaja di kalangan siswa SMA swasta hingga 15% berdasarkan laporan Dinas Pendidikan Kabupaten Malang tahun lalu, membuktikan peran pramuka sebagai benteng karakter di tengah era digital.

Untuk saran, pemerintah daerah seperti Pemkab Malang disarankan memperluas GITA TEGAK ke sekolah negeri dan tingkat SMP melalui anggaran khusus dalam APBD, melibatkan sponsor swasta untuk hadiah dan fasilitas, sehingga lebih banyak pemuda terlibat dan program ini jadi agenda tahunan tetap.

Selain itu, integrasikan modul pramuka ke kurikulum sekolah dengan pelatihan guru, guna bangun karakter berbudi luhur secara berkelanjutan, serta kolaborasi dengan komunitas alam untuk tambah elemen edukasi lingkungan, ultimately ciptakan generasi tangguh yang siap hadapi tantangan global.