Zona Malang – Dunia digital kembali diguncang outage besar-besaran pada Selasa malam, 18 November 2025, ketika layanan Cloudflare mengalami gangguan teknis yang memengaruhi ribuan situs dan aplikasi populer. Mulai sekitar pukul 06.00 ET (18.00 WIB), pengguna di berbagai belahan dunia melaporkan kesulitan mengakses platform seperti X (eks Twitter), Discord, Canva, OpenAI, hingga layanan aplikasi online seperti League of Legends dan Valorant. Ironisnya, bahkan Downdetector – situs pemantau outage terkemuka – sempat ikut lumpuh karena ketergantungannya pada infrastruktur Cloudflare.
Masalah ini bermula dari degradasi pada portal dukungan Cloudflare, yang kemudian menyebar luas. Pengguna X sering melihat pesan “Ada yang salah, coba muat ulang”, sementara gamer LoL/Valorant gagal konek ke server. Beberapa situs menampilkan error 500 atau permintaan aneh seperti “Buka blokir challenges.cloudflare.com“.
Cloudflare sendiri mengonfirmasi melalui status page bahwa tim sedang menyelidiki, meski halaman tersebut sempat kehilangan styling CSS. Pada 7:21 ET, mereka melaporkan layanan mulai pulih, tapi error rate masih tinggi selama proses mitigasi.
Cloudflare menyebut ada “pemeliharaan terjadwal di data center SCL (Santiago, Chile)” yang bertepatan dengan insiden, tapi akar penyebab utama belum diungkap secara resmi. Dampaknya terasa global, termasuk gangguan sementara pada PayPal, Uber Eats, dan ChatGPT yang sempat menunjukkan pesan keamanan Cloudflare error. Berbeda dengan outage sebelumnya, kali ini pemulihan relatif cepat – sebagian besar layanan kembali normal dalam 1-2 jam.
Sebagai fakta menarik, Cloudflare mengelola lebih dari 20% trafik internet dunia dan melindungi sekitar 30 juta domain pada 2025 menurut laporan perusahaan sendiri, termasuk 10% dari Fortune 1000. Outage serupa pernah terjadi pada Juni 2022 yang menjatuhkan ratusan situs selama hampir 2 jam akibat bug konfigurasi, serta insiden 2024 yang disebabkan bug BGP menunjukkan meski jarang, gangguan Cloudflare selalu berdampak masif karena posisinya sebagai “gerbang” utama CDN dan keamanan web global.
Pengguna disarankan mengaktifkan fallback seperti VPN alternatif atau cache browser saat outage terjadi, serta perusahaan bergantung Cloudflare sebaiknya terapkan multi-CDN (seperti kombinasi dengan Akamai atau Fastly) untuk redundansi.
Selain itu, pantau status.cloudflare.com secara rutin dan siapkan komunikasi offline via SMS/email untuk bisnis kritis, agar dampak serupa di masa depan bisa diminimalisir hingga di bawah 5 menit downtime efektif. Langkah proaktif ini krusial di era digital di mana satu gangguan bisa lumpuhkan operasional jutaan pengguna sekaligus.