MALANG – Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, secara resmi menutup rangkaian Musyawarah Daerah (Musda) Dewan Pengurus Daerah (DPD) Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) Provinsi Jawa Timur. Dalam acara yang digelar di Camp King Sulaiman, Kecamatan Sukun, pada Selasa (5/8) lalu itu, Wali Kota Wahyu menekankan pentingnya sinergi dan mengajak HIPPI untuk memantapkan perannya sebagai mitra strategis pemerintah dalam membangun ekonomi daerah yang kokoh.

Acara penutupan tersebut juga dirangkai dengan Forum Silaturahmi Pengusaha Penggerak UMKM Jawa Timur (FSPPUJT). Menurut Wali Kota Wahyu, berkumpulnya para pengusaha pribumi ini bukan sekadar agenda rutin organisasi, melainkan sebuah manifestasi dari tanggung jawab kolektif untuk mewujudkan ekonomi kerakyatan yang mandiri dan berdaya saing. Forum ini dinilainya menjadi media positif untuk menumbuhkan semangat wirausaha yang inovatif.

Dalam sambutannya, Wali Kota Wahyu Hidayat memaparkan bahwa kemajuan sebuah daerah sangat bergantung pada kontribusi nyata dari para pelaku usahanya. Ia menyoroti tantangan zaman yang semakin kompleks, di mana persaingan global menuntut setiap daerah untuk terus berbenah diri.

“Di era persaingan global seperti saat ini, kita dituntut untuk terus meningkatkan daya saing produk lokal melalui inovasi, digitalisasi, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia,” jelasnya.

Menghadapi tantangan tersebut, ia melihat HIPPI sebagai organisasi yang memiliki peran sentral, terutama dalam ekosistem Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Sebagai organisasi yang telah lama berkiprah, HIPPI diharapkan dapat menjadi “rumah besar” yang secara aktif memberikan pendampingan, memfasilitasi pelatihan, serta membuka akses pasar yang lebih luas bagi para pengusaha kecil dan menengah.

Lebih dari sekadar mitra pelaksana program, Wali Kota Wahyu juga mendorong HIPPI untuk mengambil peran yang lebih strategis dalam perumusan kebijakan. Ia membuka ruang bagi organisasi untuk aktif memberikan kritik, saran, dan masukan yang konstruktif.

Tujuannya adalah agar setiap kebijakan publik yang lahir dari pemerintah benar-benar berpihak dan relevan dengan kebutuhan para pengusaha pribumi di lapangan.

Wali Kota juga mengaitkan peran HIPPI dengan visi besar nasional. Sesuai dengan visi yang diusung HIPPI sendiri, yaitu “Menjadikan Ekosistem Pengusaha Pribumi yang Strategis untuk Indonesia Emas 2045′, ia berharap komitmen untuk membangun ekosistem usaha yang inklusif, bermartabat, dan adaptif dapat terus diwujudkan secara nyata.

Sebagai bagian dari komitmen tersebut, ia menitipkan pesan agar HIPPI konsisten mendorong dua pilar kemandirian ekonomi nasional. Pertama, pemanfaatan sumber daya alam secara bijak dan berkelanjutan. Kedua, mengedepankan dan mempromosikan penggunaan produk serta komponen dalam negeri sebagai wujud nyata cinta tanah air.

Di akhir sambutannya, Wali Kota Wahyu sekali lagi menyambut baik pelaksanaan Musda HIPPI di Kota Malang. Ia tidak memandangnya hanya sebagai agenda internal organisasi, tetapi sebagai sebuah forum strategis yang sangat penting untuk menyatukan gagasan, menyusun program kerja yang progresif, dan pada akhirnya memperkuat posisi pengusaha pribumi.

“Saya berharap forum ini menjadi penguat sinergi antardaerah demi pelayanan publik yang semakin baik, serta mampu mendorong efisiensi kebijakan dan kolaborasi lintas wilayah yang nyata,” pungkas Wahyu, menutup acara dengan nada optimis akan masa depan kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha.