Zona Malang – Semangat vokasi semakin menggelora di SMK Tunas Bangsa Malang dengan pemberangkatan siswa kelas XII untuk menjalani Praktik Kerja Lapangan (PKL) selama enam bulan ke depan, mulai Oktober 2025 hingga Maret 2026. Acara pelepasan yang penuh khidmat ini digelar baru-baru ini, dihadiri kepala sekolah, dewan guru, wali kelas, serta para peserta yang tampak antusias menyambut pengalaman langsung di dunia industri sesuai jurusan masing-masing.

Kepala SMK Tunas Bangsa Malang, Endah Sri Wahyuni S.Pd., menegaskan bahwa PKL bukan sekadar formalitas, melainkan pilar utama pendidikan vokasi yang mengedepankan praktik daripada teori belaka. “Dengan PKL di perusahaan dan instansi terkait, siswa kami akan memperoleh bekal nyata untuk bersaing di pasar kerja, sekaligus membentuk karakter tangguh dan profesional,” katanya, seraya mengimbau peserta menjaga nama baik almamater selama bertugas.

Tak hanya fokus pada kompetensi teknis, PKL ini dirancang untuk mengasah soft skills seperti adaptasi lingkungan kerja, jaringan profesional, hingga peluang karir langsung pasca-lulus. Para siswa dilepas dengan doa dan harapan agar mereka kembali dengan wawasan lebih luas, siap menjadi agen perubahan di bidang keahlian masing-masing.

Di sisi lain, sekolah ini juga memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-97 pada 28 Oktober 2025 melalui upacara bendera yang khusyuk, diikuti seluruh guru, staf, serta siswa kelas X dan XII. Pembina upacara, Kepala TU Moch. Riky Aditya Wardana S.S.T., menyampaikan amanat tentang pentingnya meneladani ikrar pemuda 1928 untuk bersatu dalam satu tanah air, bangsa, dan bahasa Indonesia. Acara ditutup dengan nyanyian lagu nasional, doa, serta presentasi visi-misi calon ketua OSIS periode baru, memperkuat rasa kebangsaan di kalangan generasi muda.

Sebagai fakta menarik, program PKL di SMK vokasi Indonesia telah menjadi kurikulum wajib sejak revisi Undang-Undang Sisdiknas 2003, dengan durasi minimal 6 bulan yang terbukti meningkatkan tingkat employability lulusan hingga 80% menurut data Kemdikbudristek 2024. Sementara peringatan Sumpah Pemuda sejak 1928 telah menginspirasi lebih dari 50 juta pemuda Indonesia untuk berkontribusi nasional, termasuk di bidang vokasi yang kini menyumbang 30% tenaga kerja terampil nasional.

Sekolah seperti SMK Tunas Bangsa disarankan memperluas jaringan mitra industri dengan MoU tahunan, termasuk sesi mentoring online selama PKL agar siswa tetap terhubung dengan guru pembimbing, sehingga tingkat keberhasilan program mencapai 95% dan lulusan lebih adaptif terhadap teknologi baru. Selain itu, integrasikan nilai Sumpah Pemuda ke dalam kurikulum harian melalui proyek kolaboratif antar-jurusan, seperti pembuatan produk inovatif bersama, guna tanamkan semangat persatuan sejak dini dan ciptakan generasi vokasi yang tidak hanya kompeten tapi juga nasionalis sejati.