Zona Malang – Mengebor beton bukanlah pekerjaan yang bisa dilakukan sembarangan. Proses ini membutuhkan ketelitian, alat yang tepat, serta teknik yang benar agar hasilnya presisi dan tidak merusak struktur bangunan.
Baik untuk kebutuhan instalasi pipa, kabel, maupun sistem ducting, kesalahan kecil dalam proses pengeboran bisa menimbulkan masalah besar di kemudian hari.
Berikut ini lima masalah umum yang sering terjadi saat mengebor beton, lengkap dengan cara mengatasinya agar pekerjaan tetap aman dan efisien.
1. Mata Bor Cepat Tumpul
Salah satu masalah paling umum saat mengebor beton adalah mata bor yang cepat tumpul. Hal ini biasanya disebabkan oleh penggunaan mata bor yang tidak sesuai jenis beton, atau tekanan bor yang terlalu kuat.
Cara mengatasinya:
Gunakan mata bor berlian (diamond core bit) karena lebih tahan terhadap permukaan keras seperti beton bertulang.
Selain itu, pastikan penggunaan air pendingin (cooling water) saat pengeboran untuk mengurangi panas yang dapat mempercepat keausan mata bor.
2. Beton Retak atau Pecah di Sekitar Lubang
Masalah ini sering terjadi akibat tekanan bor yang tidak stabil atau kecepatan putaran mesin yang tidak sesuai.
Retakan pada beton dapat mengurangi kekuatan struktur, terutama jika lubang dibuat pada area yang menahan beban.
Cara mengatasinya:
Pastikan bor berada dalam posisi tegak lurus dan gunakan kecepatan rotasi yang moderat.
Hindari menekan bor terlalu kuat — biarkan mesin bekerja secara bertahap. Penggunaan mesin coring beton profesional dengan sistem water cooling juga bisa membantu mengurangi getaran dan risiko retak.
3. Sulit Menembus Beton Bertulang
Banyak bangunan modern menggunakan beton bertulang dengan besi di dalamnya. Saat bor mengenai tulangan baja, biasanya proses akan berhenti atau menyebabkan kerusakan pada mata bor.
Cara mengatasinya:
Gunakan alat deteksi logam untuk mengetahui posisi tulangan sebelum mulai mengebor.
Jika sudah terlanjur mengenai besi, segera hentikan mesin dan ganti posisi pengeboran beberapa sentimeter dari titik awal.
Mesin coring beton profesional umumnya sudah dilengkapi dengan mata bor berlian yang mampu menembus besi tanpa merusak alat.
4. Debu Berlebihan dan Area Kerja Kotor
Proses pengeboran beton menghasilkan debu yang cukup banyak. Selain mengganggu pandangan, debu ini juga dapat membahayakan kesehatan pekerja dan mencemari area sekitar.
Cara mengatasinya:
Gunakan alat bor dengan sistem wet coring atau pengeboran basah. Air yang dialirkan selama proses pengeboran akan menahan debu agar tidak beterbangan.
Selain itu, metode ini juga membantu menjaga suhu alat tetap stabil dan memperpanjang umur mesin.
5. Hasil Pengeboran Tidak Presisi
Hasil lubang yang miring atau tidak sesuai ukuran adalah masalah yang sering muncul jika proses pengeboran dilakukan secara manual atau tanpa alat bantu penanda.
Hal ini dapat membuat instalasi pipa atau kabel tidak rapi dan sulit disesuaikan dengan kebutuhan proyek.
Cara mengatasinya:
Gunakan mesin coring beton dengan dudukan (stand) yang kuat dan sistem pengukur sudut agar hasilnya tetap lurus.
Pastikan juga operator berpengalaman dan memahami teknik pengeboran pada berbagai jenis struktur.
Gunakan Jasa Coring Beton Profesional di Teknik Perdana
Jika kamu tidak ingin repot menghadapi berbagai masalah di atas, solusi paling aman adalah menggunakan jasa coring beton profesional.
Teknik Perdana hadir dengan peralatan lengkap, operator berpengalaman, dan hasil kerja yang presisi serta cepat.
Teknik Perdana melayani berbagai kebutuhan coring untuk instalasi pipa, kabel, ducting, hingga HVAC dengan standar keselamatan tinggi.
Jadi, jangan ambil risiko dengan bor manual atau jasa abal-abal.
Hubungi Teknik Perdana sekarang dan dapatkan layanan coring beton berkualitas, aman, dan tepat waktu untuk proyekmu!