Zona MalangWakil Bupati Malang, Dra. Hj. Lathifah Shohib, melakukan peninjauan langsung ke SDN 1 Pagentan dan SMPN 1 Singosari pada Selasa (7/10) pagi. Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan kedua sekolah tersebut sebagai kandidat dalam Program Sekolah Unggulan yang dicanangkan oleh Pemerintah Kabupaten Malang.

Dalam kunjungannya, Wabup Lathifah tidak hanya menginventarisasi kekurangan fasilitas yang perlu segera dipenuhi, tetapi juga menemukan berbagai prestasi membanggakan dari para siswa, termasuk seorang juara olimpiade matematika tingkat internasional.

Setelah meninjau kedua lokasi, Wabup Lathifah memaparkan sejumlah catatan. Ia menilai kedua sekolah secara umum sudah siap, namun masih memerlukan beberapa dukungan infrastruktur. “Kalau SDN 1 Pagentan tadi kekurangannya ada pada untuk melakukan tambahan toilet dan pengadaan laptop. Untuk SMP Negeri 1 Singosari fasilitas sudah lengkap, tinggal satu kekurangannya adalah Laboratorium Bahasa,” jelasnya. Ia memastikan daftar kebutuhan ini akan segera dilaporkan kepada Bupati Malang untuk ditindaklanjuti.

Meskipun ada kekurangan, Wabup Lathifah memberikan apresiasi tinggi terhadap inovasi yang sudah berjalan, khususnya di SMPN 1 Singosari. Ia terkesan dengan pemanfaatan teknologi modern seperti Smartboard dan Interactive Flat Panel (IFP) dalam proses belajar mengajar.

“Saya tanya kepada bapak ibu guru, alat ini sangat bisa membantu karena visualisasi langsung sehingga anak-anak juga merasa senang dan lebih mudah dalam menerima pelajaran,” tambahnya. Ia pun berharap Pemkab Malang ke depan memiliki anggaran untuk memfasilitasi teknologi serupa di semua sekolah.

Sorotan utama dalam kunjungan tersebut adalah prestasi siswa yang gemilang. Wabup Lathifah secara khusus memuji SMPN 1 Singosari yang memiliki banyak siswa berprestasi di bidang akademik maupun non-akademik.

Ia bahkan menyebut adanya seorang siswa yang baru saja mengharumkan nama Indonesia dengan meraih medali perak di ajang olimpiade matematika internasional. “Mudah-mudahan bisa mendapat emas di tahun mendatang,” harapnya.

Melihat banyaknya siswa berprestasi yang kini sudah duduk di kelas 8 dan 9, Bu Nyai Lathifah juga berpesan kepada pihak sekolah agar segera menyiapkan regenerasi. Ia menekankan pentingnya pembinaan bibit-bibit baru agar sekolah dapat secara berkelanjutan mencetak siswa-siswa berprestasi dan meneruskan jejak kakak kelasnya.

Sebagai solusi untuk percepatan pembinaan, ia menyarankan agar pihak sekolah proaktif menjalin kerja sama dengan para dosen dari berbagai perguruan tinggi di Malang Raya.

“Kepala sekolah agar bisa bekerja sama dengan dosen-dosen dari perguruan tinggi untuk diadakan pembinaan dan minta pendampingan, bisa melalui program pengabdian kepada masyarakat (dari para dosen),” saran Wabup Lathifah, menawarkan ide kolaborasi inovatif antara pendidikan dasar-menengah dengan pendidikan tinggi.

Seluruh upaya ini, menurut Wabup, merupakan bagian dari investasi jangka panjang untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Ia menegaskan bahwa pendidikan adalah tanggung jawab bersama yang harus dipersiapkan sejak dini.

Kunjungan kerja yang dilakukan oleh Wakil Bupati ini menjadi sebuah sinyal penting bagi Anda para orang tua dan masyarakat di Kabupaten Malang.

Ini menunjukkan bahwa program “Sekolah Unggulan” bukan sekadar pemberian label, melainkan didasari oleh komitmen nyata pemerintah untuk turun langsung, mengidentifikasi kebutuhan spesifik, dan berinvestasi pada fasilitas yang diperlukan.

Fokus yang seimbang antara pemenuhan infrastruktur, adopsi teknologi, dan apresiasi terhadap prestasi siswa menandakan adanya upaya holistik untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang benar-benar berkualitas bagi anak-anak Anda.