Zona Malang – Selama bertahun-tahun, warga di beberapa desa di Kecamatan Singosari dan Lawang, Kabupaten Malang, harus menempuh perjalanan memutar yang jauh hanya untuk mencapai desa tetangga yang sebenarnya bersebelahan. Kondisi ini akan segera berakhir setelah Wakil Bupati Malang, Dra. Hj. Lathifah Shohib, berhasil mengawal program infrastruktur dari Kementerian PU yang akan membangun jembatan dan jalan baru untuk memutus keterisolasian tersebut.
Pada Selasa (7/10) siang, Wabup Lathifah meninjau langsung dua dari enam desa yang mendapatkan Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW). Kunjungan ini ia lakukan untuk memastikan proyek yang diperjuangkannya setelah serangkaian kunjungan dinas ke Jakarta beberapa waktu lalu, benar-benar berjalan sesuai kebutuhan masyarakat di lapangan.
Program PISEW sendiri merupakan inisiatif dari Kementerian PU yang dirancang khusus untuk kawasan perdesaan. Fokusnya adalah pada pembangunan infrastruktur skala kecil yang memiliki dampak ekonomi langsung, seperti jalan produksi pertanian atau jembatan penghubung antar desa. Keunikan program ini terletak pada pendekatannya yang partisipatif, di mana masyarakat dilibatkan secara langsung.
Dalam kunjungannya, Wabup Lathifah pertama kali menyambangi Desa Purwoasri di Singosari. Di lokasi ini akan dibangun sebuah jembatan yang sangat krusial untuk menghubungkan Desa Purwoasri dengan Desa Klampok. “Selama ini, belum ada akses langsung sehingga masyarakat sekitar harus memutar terlebih dahulu. Dengan adanya jembatan ini, diharapkan akan ada efisiensi jarak sehingga perjalanan menjadi lebih dekat,” ungkapnya.
Setelah itu, ia melanjutkan audiensi di Desa Sumberporong, Lawang, di mana program PISEW akan membuka rintisan jalan baru yang menghubungkan dengan Desa Sumberngepoh. Wabup Lathifah berharap akses baru ini akan mempermudah aktivitas para petani, terutama dalam mengangkut pupuk dan hasil panen, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan mereka.
Lebih dari sekadar membangun infrastruktur, program ini juga menjadi solusi ekonomi jangka pendek bagi warga. Dengan sistem padat karya, para petani dan penduduk setempat dilibatkan langsung sebagai pekerja dalam proyek berdurasi 90 hari ini. Ini berarti dana proyek tidak hanya mengalir ke pemasok material, tetapi juga langsung masuk ke kantong warga sebagai upah, memberikan suntikan ekonomi instan di tingkat desa.
“Saya meminta agar semua pihak bekerja dengan sungguh-sungguh dan teliti demi memastikan kualitas hasil kerja yang baik, karena ini akan menjadi penilaian untuk program selanjutnya,” tuturnya.
Dalam visi jangka panjangnya, Wabup Lathifah juga melihat adanya potensi sinergi antar program. Ia mencontohkan, dengan membaiknya akses di Kecamatan Lawang yang dikenal memiliki kualitas padi sangat bagus, hasil panennya dapat lebih mudah disalurkan untuk mendukung program lain, seperti penyediaan bahan baku bagi dapur Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang ada di wilayah tersebut.
Program PISEW ini menjadi sebuah perkembangan krusial bagi Anda yang tinggal di desa-desa penerima manfaat. Pembangunan jembatan dan jalan baru ini bukan sekadar proyek beton, melainkan sebuah solusi nyata yang akan menghemat waktu dan biaya transportasi Anda sehari-hari, serta mempermudah akses anak-anak ke sekolah atau warga ke pasar.
Terlebih lagi, dengan dilibatkannya Anda secara langsung dalam proses pembangunan melalui sistem padat karya, program ini juga memberikan manfaat ekonomi langsung yang dapat dirasakan oleh keluarga Anda saat ini juga.