MALANG, Zonamalang.com – Festival Muara Sungai (FMS) Budong-Budong kembali hadir menyapa masyarakat! Event yang telah menjadi agenda tahunan ini akan digelar pada 8-9 Juni 2025 di Dusun Mess, Desa Babana, Kecamatan Budong-Budong, Kabupaten Mamuju Tengah. Ini adalah kali kedua festival ini diadakan, setelah sukses digelar perdana pada 28-30 Mei 2025 di Dusun Patulana, Desa Budong-Budong, Kecamatan Topoyo.

Festival yang diadakan setelah Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah ini akan menyuguhkan beragam kegiatan menarik, terbagi dalam dua sesi, siang dan malam. Seperti penyelenggaraan sebelumnya, FMS Budong-Budong diadakan sebagai bentuk rasa syukur masyarakat atas berkah panen ikan seribu (penja) yang melimpah. Ikan penja sendiri merupakan hasil tangkapan khas dari muara Sungai Budong-Budong.

Lebih dari sekadar perayaan panen, Festival Muara Sungai Budong-Budong juga menjadi wadah untuk melestarikan budaya lokal. Selain itu, festival ini juga menjadi sarana bagi warga untuk menyuarakan aspirasi mereka terkait penolakan rencana aktivitas pertambangan pasir oleh PT Yakusa Tolelo Nusantara. Warga khawatir aktivitas pertambangan ini akan merusak ekosistem sungai dan mengancam keberlangsungan hidup masyarakat sekitar.

Dukungan terhadap penyelenggaraan Festival Muara Sungai Budong-Budong datang dari berbagai pihak. Anggota DPRD Mamuju Tengah, Ilham Yunus (Fraksi Golkar) dan Suryanto DB (Fraksi NasDem), turut hadir memberikan dukungan. Ilham Yunus menyampaikan komitmennya untuk terus mendukung festival ini. “Saya akan terus mendukung Festival Muara Budong-Budong. Saya berharap kegiatan ini bisa menjadi event tahunan dan menjadi ruang silaturahmi masyarakat,” ujarnya.

Ketua BPD Babana, Ismail, juga menekankan pentingnya festival ini sebagai bagian dari tradisi syukuran masyarakat pasca panen raya ikan seribu. “Tradisi ini penting untuk terus dijaga sebagai warisan budaya dan identitas lokal yang mengakar di masyarakat Budong-Budong,” jelas Ismail. Festival Muara Sungai Budong-Budong diharapkan dapat terus menjadi wadah untuk merawat tradisi, menjaga alam, dan mempererat tali persaudaraan antar warga.