Kasatreskrim Polresta Malang Kota, Kompol Danang Yudanto, mengungkapkan alasan di balik penganiayaan anak dari selebgram asal Malang, Emy Aghnia, dalam sebuah jumpa pers di Mapolresta Malang Kota pada Sabtu (30/3/2024).
Menurut pengakuan tersangka kepada polisi, dia merasa kesal dengan korban karena menolak untuk diobati bekas cakaran di tubuhnya. Selain itu, faktor pendorong lainnya adalah adanya salah satu anggota keluarganya yang sedang sakit.
Meskipun demikian, Kompol Danang Yudanto menegaskan bahwa alasan apapun tidak dapat membenarkan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh pelaku terhadap anak. Pelaku, yang merupakan seorang yang bercerai dan memiliki seorang anak berusia 2,5 tahun, harus bertanggung jawab atas perbuatannya.
Pihak kepolisian juga telah menyiapkan tim trauma healing untuk mendampingi korban yang saat ini sedang dirawat di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang. Korban sendiri adalah seorang anak perempuan berusia 3,5 tahun.
Respons Keluarga dan Ungkapan Keprihatinan
Reaksi dari ayah korban, Reinokky, sangatlah mencengangkan ketika mengetahui kejadian ini. Dia menegaskan bahwa alasan yang diberikan oleh pelaku tidak membuatnya percaya. Melalui rekaman CCTV di rumahnya, Reinokky menemukan bukti perlakuan kekerasan yang dilakukan oleh pengasuh terhadap anaknya.
Meskipun pelaku telah bekerja bersama keluarganya selama hampir satu tahun tanpa menunjukkan tanda-tanda kasar sebelumnya, Reinokky mencurigai bahwa ada sesuatu yang tidak beres dalam perilaku pelaku dalam beberapa bulan terakhir. Anaknya seringkali menunjukkan ketakutan saat hendak tidur bersama pelaku, dan tubuhnya juga memiliki bekas luka yang mencurigakan.
Reinokky merasa heran dan kecewa dengan pelaku yang tidak menunjukkan rasa penyesalan atas perbuatannya. Dia bahkan menyebutkan bahwa perilaku pelaku terlihat seperti psikopat, karena tidak menunjukkan tanda-tanda empati atau penyesalan.
Pelajaran yang Didapat dari Kasus Ini
Kasus penganiayaan ini memberikan pelajaran penting bagi masyarakat tentang pentingnya memilih pengasuh yang tepat dan melakukan pengawasan yang baik terhadap anak-anak.
Meskipun pengasuh tersebut direkrut dari agensi perusahaan terbesar dan sering digunakan oleh artis-artis nasional, tidak ada jaminan bahwa mereka akan bertindak dengan baik.
Kasus ini juga menunjukkan bahwa tindakan kekerasan terhadap anak merupakan masalah serius yang harus ditangani dengan tegas oleh pihak berwenang.
Penting bagi kita semua untuk terus meningkatkan kesadaran akan hak-hak anak dan melakukan langkah-langkah konkret untuk melindungi mereka dari segala bentuk kekerasan dan penelantaran.