Zona Malang – Suasana haru dan bangga menyelimuti Gedung Samantha Krida Universitas Brawijaya (UB) saat Marching Band Ekalavya Suara Brawijaya (MB ESB) menggelar acara tahunan “Pentas Pamit” pada Sabtu (4/10) lalu. Acara ini menjadi persembahan terakhir sekaligus ajang mohon doa restu sebelum kontingen bertolak ke Yogyakarta untuk mengikuti kompetisi bergengsi, Piala Raja Hamengkubuwono (PRHB) X 2025.
Di hadapan 400 penonton yang terdiri dari mahasiswa, alumni, dan keluarga, para anggota MB ESB menampilkan performa terbaik mereka, yang merupakan puncak dari latihan intensif selama berbulan-bulan.
Ketua pelaksana acara, Nilu Octaviani Alma, menyampaikan bahwa Pentas Pamit adalah bukti nyata dari kerja keras dan dedikasi seluruh tim. “Kami ingin memberikan persembahan terbaik untuk sivitas akademika UB sekaligus membuktikan bahwa kerja sama, disiplin, dan semangat keluarga mampu membawa kami melangkah lebih jauh,” ujar mahasiswi Fakultas Pertanian tersebut.
Sebagai salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) tertua dan paling berprestasi di UB, MB ESB selalu menjadi representasi semangat juang mahasiswa di kancah nasional. Keberangkatan mereka ke ajang Piala Raja Hamengkubuwono X ini menjadi kelanjutan dari tradisi panjang dalam menorehkan prestasi.
“Kami berangkat bukan hanya membawa nama Marching Band, tetapi juga semangat seluruh mahasiswa UB. Semoga kami bisa tampil maksimal dan pulang membawa hasil terbaik untuk kampus tercinta,” pungkas Nilu penuh harap.
Acara seperti “Pentas Pamit” ini menjadi sebuah tradisi penting dalam kehidupan kampus. Bagi Anda para mahasiswa Universitas Brawijaya, momen ini lebih dari sekadar pertunjukan musik. Ini adalah sebuah representasi dari puncak dedikasi dan keunggulan yang bisa dicapai melalui kegiatan di luar ruang kelas.
Keberhasilan UKM seperti MB ESB di tingkat nasional secara langsung turut membangun reputasi dan kebanggaan almamater, sekaligus menjadi inspirasi bagi seluruh mahasiswa untuk terus berprestasi dalam bidang apa pun yang mereka tekuni.