Kota Malang – Departemen Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Brawijaya (UB) kembali menggelar kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dengan tema utama “Pembelajaran Bioinformatika untuk Siswi dan Guru SMP Ar-Rohmah Putri International Islamic Boarding School”. Kegiatan ini dilaksanakan di Laboratorium Biokomputasi Gedung Graha Sainta FMIPA UB pada Sabtu, 22 Juni 2024.
Pengabdian kepada masyarakat ini dihadiri oleh Prof. Fatchiyah, M.Kes., Ph.D dan Eko Suyanto, S.Si., M.Sc., Ph.D, kedua-duanya merupakan dosen di Departemen Biologi FMIPA UB. Mereka menjadi pemateri utama dalam kegiatan ini, membahas topik yang relevan dengan bidang bioinformatika dan manfaatnya dalam kehidupan manusia.
Menurut Prof. Fatchiyah, Bioinformatika adalah bidang studi yang menggabungkan ilmu hayat dengan teknologi informasi, penting untuk pengembangan eksperimen tingkat tinggi dan komputasi kinerja tinggi. Beliau juga menekankan bahwa pemahaman akan bioinformatika dapat membuka peluang luas dalam pengayaan ilmu pengetahuan hayat, terutama dalam konteks aplikasi molekuler.
“Anak-anak perlu diperkenalkan dengan berbagai potensi dalam STEM agar bisa mengembangkan minat yang lebih dalam dan berkelanjutan dalam bidang ini,” jelas Fatchiyah.
Selama kegiatan, para siswa diajak untuk terlibat aktif dalam pembelajaran praktis. Mereka diberi kesempatan untuk membuat mini proyek filogenetik dan mempelajari evolusi berbagai organisme berdasarkan data molekuler menggunakan perangkat lunak yang tersedia di laboratorium. Instruksi dan bimbingan langsung diberikan oleh mahasiswa Pusat Studi Molekul Cerdas Berbasis Sumber Genetik Alami (SMONAGENES) UB.
“Dengan memilih urutan gen atau protein tertentu dan membandingkannya dengan data lain, siswa dapat memahami bagaimana spesies berubah seiring waktu dan bagaimana evolusi mempengaruhi urutan DNA,” tambah Fatchiyah.
Lebih lanjut, kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk mengenalkan bioinformatika sebagai disiplin ilmu yang penting, tetapi juga untuk mendorong pemikiran kritis dan kreativitas siswa dalam menghadapi tantangan ilmu pengetahuan modern. Eko Suyanto, salah satu pemateri lainnya, menegaskan bahwa bioinformatika bukan hanya sekadar jembatan antara biologi dan ilmu komputer, tetapi juga sebuah bidang yang terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi.
“Dengan analisis data kompleks menggunakan metode matematika, statistik, dan komputasi, kita dapat memahami lebih dalam tentang berbagai aspek biologi dan mengaplikasikannya dalam berbagai konteks, termasuk dalam upaya kesehatan dan lingkungan,” papar Suyanto.
Sejak diperkenalkannya istilah “bioinformatika” pada tahun 1978, bidang ini telah menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Teknologi modern, seperti superkomputer dan kecerdasan buatan, telah meningkatkan kapasitas analisis data biologis secara efektif. Hal ini penting untuk mengatasi tantangan data besar yang semakin meningkat dalam penelitian biologi modern.
“Melalui bioinformatika, kita dapat merencanakan berbagai strategi untuk melindungi manusia dari penyakit dan membantu organisme hidup beradaptasi dengan perubahan lingkungan,” tambah Fatchiyah.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam peningkatan literasi bioinformatika di kalangan siswa dan guru. Dengan demikian, generasi muda dapat terampil dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menjawab tantangan masa depan yang kompleks.