Malang, Zonamalang.com – Kabar gembira datang dari Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (FP UB), dimana baru-baru ini fakultas ini melakukan terobosan dengan memperkenalkan pendekatan agroekosistem di Desa Laweyan, Kabupaten Probolinggo, untuk mencoba mengurangi ketergantungan petani terhadap penggunaan pestisida. Langkah ini diharapkan dapat menjawab kekhawatiran akan residu pestisida yang berdampak negatif pada lingkungan.

Didalam momen yang sangat seru saat diskusi dengan masyarakat di Kabupaten Probolinggo, Prof. Hagus Tarno menyampaikan bahwa manajemen agroekosistem merupakan kunci dalam pengendalian organisme pengganggu tanaman yang ramah lingkungan. “Pendekatan ini adalah bagian krusial dari pengelolaan hama terpadu, yang menekankan perencanaan budidaya secara holistik,” kata Prof. Hagus.

Ia menjelaskan lebih lanjut bahwa dengan memahami agroekosistem, petani bisa mengurangi ketergantungan pada input sintetik seperti pestisida, yang kerap menimbulkan masalah lingkungan serta resurgensi dan resistensi hama. Salah satu manfaat pendekatan ini adalah pemanfaatan musuh alami, seperti karnivora, yang dapat menekan populasi hama secara alami tanpa bantuan kimia sintetis.

Baca Juga: Kronologi Mahasiswa UB Terseret Ombak di Pantai Jembatan Panjang Kab Malang, 1 Ditemukan Selamat

Heri, seorang petani bawang merah, berbagi pengalamannya tentang serangan hama yang dapat menurunkan hasil panen secara signifikan. “Pendekatan ini memberi harapan baru dalam pengendalian hama untuk menjaga hasil panen,” katanya.

Diskusi yang turut dihadiri oleh kelompok tani, kepala dinas pariwisata, penyuluh pertanian, dan mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata, juga menjadi ajang bagi petani untuk berharap adanya pendampingan lanjutan dari akademisi. “Kami berharap kerjasama ini berlanjut untuk perbaikan pengelolaan bawang merah di Probolinggo,” tambah Heri.

Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi langkah awal kolaborasi antara akademisi dan petani guna meningkatkan praktik pertanian yang berkelanjutan, mengurangi dampak lingkungan, dan meningkatkan hasil pertanian di Kabupaten Probolinggo.