Zonamalang.com – Gunung Bromo, salah satu destinasi wisata paling ikonik di Indonesia, mengalami kemacetan parah yang berlangsung selama dua jam dan hampir tak bergerak akibat lonjakan jumlah pengunjung menjelang penutupan kawasan wisata pada Senin sore (27/1/2025).

Selama empat hari terakhir, tercatat setidaknya 16.824 wisatawan telah mengunjungi lokasi ini, dengan jumlah pengunjung yang terus meningkat signifikan.

Sejak Sabtu (25/1/2025), angka pengunjung sudah mencapai 3.529, melonjak dari jumlah 1.951 pada hari Jumat yang terdiri dari 1.892 wisatawan domestik dan 59 turis asing.

Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Septi Eka Wardhani, mengungkapkan bahwa pada hari Minggu, jumlah pengunjung meledak menjadi 6.109, yang terdiri dari 6.007 wisatawan domestik dan 102 wisatawan asing.

Lonjakan ini membuat pengelola terpaksa menambah kuota harian hingga dua kali lipat dari batas normal 2.752 wisatawan.

Hari ini, Senin (27/1/2025), kembali terjadi peningkatan dengan 5.235 wisatawan yang tercatat, termasuk 5.095 wisatawan domestik dan 140 turis asing.

Situasi ini menyebabkab kemacetan yang signifikan di Pos Jemplang, Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, terutama selama pemeriksaan tiket menjelang penutupan kawasan.

“Mohon diperhatikan, kawasan wisata Bromo akan ditutup mulai pukul 15.00 WIB hari ini hingga 28 Januari pukul 23.59 WIB untuk menghormati acara adat Tengger, yaitu Penutupan Wulan Kapitu,” tambahnya.

Pemandu wisata, Ahnaf Lentera Jagad, memperingatkan bahwa kemacetan terburuk terjadi pada hari Minggu, dengan waktu perjalanan dari Malang menuju Bromo bisa melampaui 5-6 jam, dan di Pos Jemplang, pengunjung terjebak antara 2-3 jam.

Sebagai informasi, kawasan Gunung Bromo merupakan bagian dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru yang meliputi empat daerah: Kabupaten Malang, Pasuruan, Probolinggo, dan Lumajang.

Dalam setahun terakhir, wisatawan yang berkunjung ke Bromo telah memberikan kontribusi signifikan terhadap Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dengan total mencapai Rp22 miliar, melampaui target awal sebesar Rp14 miliar.